Tuhan,
Lantunan adzan hanya melintas di telinga kiri menuju kanan, Rumah ibadah-Mu hanya menjadi singgah ketika gemuruh berkepanjangan, Dan doa hanya di peruntuhkan saat butuh mencari
ketenangan.
Tuhan,
Izinkan manusia munafik meminta sembuh keadaannya yang sakit. sebab, dalam banyak jalan menuju tenang, pikiran masih angkuh tentang bersenang-senang.
Tuhan,
Sembah sujud yang tak lagi berwujud, doa yang tak lagi menyebut semoga dengan lapang Engkau menyambut. tentang taubat yang datang dalam keadaan sempat.
Tuhan,
TitipanMu di saku baju, telah lebih dekat dengan jantungku. Dimana nadi mengatarkan amanahnya pada kepala untuk bisa menalar pesanMu yang jarang terbaca.
Tuhan,
Semakin lama waktu di telusuri, semakin menumpuk amanah di langkah kaki. Terkadang berat, sampai jatuh dilubang yang tak Engkau kehendaki, bahkan tertinggal di tempat yang paling Engkau benci.
Tuhan,
Apakah isi saku ini untuk membeli dunia, atau surga yang tak akan pernah menerima. Semoga, Engkau mengarahkan jalan tanpa melalui neraka.